Saturday, April 4, 2009

Basampan...



Tampak belakang Restoran "Poncan Gadang" dengan kedalaman air rata-rata 1 m keliling bangunan, bisa dilayari dan direnangi.

(Nifi namai, ninna deba). Sihupi tinallik-tallik, nipasaor tu tambiccu. Nipi nipaotik-otik, ala ni ima hita dang maccu-maccu, eh maju-maju.

Dan ada lagi gambar di sebelah ini yang merupakan duplikat dari Tangga Saratus dengan Patung Buddha yang sangat besar di puncaknya. Sangat bagus. Sebaiknya dengan sekuat tenaga dan keinginan untuk menorehkan "Icon" di Sibolga, siapapun yang memimpin daerah ini, pasti mampu melakukannya dalam waktu yang cukup. Berbuat dan berbuat. (Sandy Wienholz /Joyce Nacario UCSF, thank's for sharing this Photographs).

Jalan Ke Poriaha 2018...


Banyak orang enggan untuk mengembangkan suatu daerah dengan kontur tanah seperti Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah dengan dalih susah dan mahal. Itu benar. Tetapi apabila berhasil, kelasnya pasti istimewa karena sesuai dengan tingkat kesulitan tadi.

Seandainya gambar di sebelah ini adalah jalan ke Poriaha, mungkin daerah Mela atau lewat sedikit, alangkah Rancak Bana. Jalan Layang "Labuhan Angin" sudah kelihatan "Batingkek-tingkek".

Mungkinkah? Mungkin saja. Mahal? Iya. Sebandingkah usahanya dengan hasilnya? Pasti. Ada muka ada harga. Ini yang seharusnya jadi Ibukota Provinsi: Tapiannauli (Sibolga dan Tapteng).